Minggu, 04 November 2012

TUGAS SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


Kelas : 4 PA04
Kelompok
-         Sya Rachmawati (12509286)
-         Sayyidina suci (11509424)
-         Siti Nur Fajaria (16509633)
-         Tri Prihartini (12509973)
-         Siti Ahdiyati N (11509068)
-         Siti julaeha         (10509552)
-         Rosa Eva             (14509829)





Contoh kasus seorang konsultan dalam psikologi anak :

Dio adalah seorang anak laki-laki berumur 4 tahun. Dio susah bergaul dengan teman-teman sebayanya di taman kanak-kanak,pasif,suka menyendiri, jarang berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, minder di antaranya teman-teman sebayanya ketika disuruh tampil di depan kelas, penakut dan pemalu. Sehingga mengakibatkan nilai dio turun dibandingkan dengan teman-teman lainnya. Kedua orang tua Dio adalah ayah dan ibu yang bekerja,sehingga jarang mengantar Dio kesekolah atau menjemputnya. Hingga pada akhirnya guru pun mengeluhkan sikap dio ke kedua orang tuanya. Orang tua dio pun memanggil seorang konsultan untuk menangani anaknya. Jawabannya :

A.    Analisis
1.      Bagaimana solusi yang diberikan oleh seorang konsultant tersebut?
2.      Mengapa sikap dan perilaku Dio menjadi pasif,suka menyendiri dengan teman-temannya?
3.      Sejak kapan Dio mempunyai sikap dan perilaku seperti itu?
4.      Apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya untuk membantu proses belajar Dio di taman kanak-kanak?
5.      Dari mana kedua orang tua Dio mengetahui sikap dan perilaku Dio di taman kanak-kanak?
6.      Siapa yang berperan penting dalam membantu tumbuh kembang Dio di taman kanak-kanaknya?

B.     Algoritma
1.      Apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya untuk membantu proses belajar Dio di taman kanak-kanak?
2.      Mengapa sikap dan perilaku Dio menjadi pasif,suka menyendiri dengan teman-temannya?
3.      Dari mana kedua orang tua Dio mengetahui sikap dan perilaku Dio di taman kanak-kanak?
4.      Sejak kapan Dio mempunyai sikap dan perilaku seperti itu?
5.      Siapa yang berperan penting dalam membantu tumbuh kembang Dio di taman kanak-kanaknya?
6.      Bagaimana solusi yang diberikan oleh seorang konsultant tersebut?

C.     Implementation
1.      Berperilaku pasif di lingkungan taman kanak-kanak (BP)
2.      Suka menyendiri atau menarik diri dari teman-temannya (SM)
3.      Susah bergaul dengan teman-temannya (SB)
4.      Jarang berinteraksi dengan teman-temannya (JB)
5.      Minder di antaranya teman-teman sebayanya (M)
6.      Penakut (PN)
7.      Pemalu (PM)







DAFTAR PUSTAKA


Rabu, 10 Oktober 2012

Tugas Softskill Sistem Informasi



Sistem Informasi

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem
Kegiatan konsultasi psikologi anak
Kegiatan konsultasi/konseling adalah hubungan antara konselor dan klien yang difokuskan pada pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang meliputi pemahaman-pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan  kebutuhan-kebutuhan, motivasi dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan tiga hal tersebut. Kegiatan konsultasi/konseling pada anak biasanya dilakukan oleh orang tua agar anaknya lebih termotivasi disekolah dan orang tua biasanya datang ke psikolog agar psikolog membantu supaya anak tersebut tidak mengalami gangguan belajar seperti misalnya gangguan berhitung (diskalkulia) atau pun gangguan menulis (disgrafia)

Jumat, 20 April 2012

Psikoterapi

Tugas Psikoterapi

Nama : Siti Ahdiyati N

Kelas : 3 PA 04

NPM : 11509068

Soal :

Pilih salah satu konsep dari tokoh-tokoh ini lalu ambil penjelasannya, definisi secara konsep dll

1. Ellis (Irrasional Belief)

2. Beck ( Distorsi thinking)

3. Hourney (Tyranny of Shoulds)

Tugas mahasiswa mengambil konsep demikian lalu ambil subtesnya dan jelaskan secara konsep kalian masing-masing & berikan contoh minimal 2

Ellis (Irrasional believe)

Menurut Albert Ellis manusia pada dasarnya adalah unik dan memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irrasional. Rational Emotive Behaviour therapy (REBT) adalah pendekatan behavior kognitif yang menekankan pada keterkaitan antara perasaan, tingkah laku dan pikira. Pendekatan ini dikembangkan oleh Albert Ellis melalui beberapa tahapan. Pandangan dasar pendekatan ini tentang manusia adalah bahwa individu memiliki tendensi untuk berpikir irasional yang salah satunya di dapat melalui belajar sosial.Disamping itu individu juga memiliki kapasitas belajar kembali untuk berpikir rasional. Ketika berpikir dan bertingkah laku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan kompeten.Ketika bertingkah laku tidak rasional maka individu tersebut menjadi tidak kompeten. Berpikir irrasional akan tercermin dari kata-kata yang digunakan. Kata-kata yang tidak logis menunjukkan cara berpikir yang tepat. Perasaan dan pikiran negatif serta penolakan diri harus dilawan dengan cara berpikir yang rasional dan logis dengan cara yang bisa diterima secara akal sehat.

Konsep-konsep teori Irrasional believe Albert Ellis ada 3 yaitu :

1. Antecedent event (A)

Yaitu segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individu. Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku atau sikap orang lain.

2. Belief (B)

Yaitu keyakinan, pandangan, nilai atau verbalisasi diri individu terhadap suatu peristiwa. Keyakinan seseorang ada dua macam yaitu keyakinan yang rasional yang disebut Rational Belief (rB) merupakan cara berpikir atau sistem keyakinan yang tepat, masuk akal, bijaksana, dan karena itu menjadi produktif dan keyakinan yang tidak rasional yang disebut irrational Belief (iB) merupakan keyakinan atau sistem berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal, emosional dank arena itu tidak produktif.

3. Emotional Consequence (C)

Merupakan konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan antecendent even (A) tetapi disebabkan oleh beberapa variable baik rational (rB) maupun yang tidak rational (iB)

Ada 4 kategori yang menjadi sumber Irrational Belief yaitu :

1) Demands (Tuntutan)

Adalah tuntutan atau ekspektasi yang tidak realitas dan absolute terhadap kejadian atau individu yang dapat dikenal dengan kata-kata seperti harus, sebaliknya, dan lebih baik.

2) Awfulishing

Adalah cara melabih-lebihkan konsekuensi negatif dari suatu situasi sampai pada level yang ekstrim sehingga kejadian yang tidak menguntungkan menjadi kejadian yang sangat menyakitkan.

3) Low Frustation Tolerance (LFT)

Adalah kelanjutan dari tuntutan yang selalu berada dalam kondisi nyaman dan merefleksikan ketidaktoleransian terhadap ketidaknyamanan.

4) Global Evaluations of human worth

Yaitu menilai keberhagaan diri sendiri dan orang lain. Hal ini bermakna bahwa individu dapat diberi peringkat yang berimplikasi bahwa pada asumsi beberapa orang lebih buruk atau tidak berharga dari yang lain.

Sumber :

Gerald Corey. (2009). Teori Konseling & Terapi. Bandung. Refika Aditama

Surya Muhammad. (2003). Teori-teori konseling. Bandung. C.V Pustaka Bani Quraisy

Penjelasan Saya

Menurut saya, konsep-konsep dari Ellis tentang Irrasional belief disebabkan karena adanya cara berpikir yang emosional sehingga individu yang mempunyai pikiran yang irrasional akan berpikir diluar akal sehat. Menurut saya ciri-ciri individu yang berpikir irrasional yaitu tidak dapat dibuktikan, dan menimbulkan perasaan yang tidak enak seperti kekhawatiran, kecemasan dan prasangka.

a. Antecedent event (A)

Yaitu Sejumlah peristiwa dahulu yang berupa fakta yang terjadi pada individu.

Contohnya :

· Seleksi masuk perguruan tinggi negeri merupakan Antecendent Event bagi seseorang

· Kelulusan sekolah menjadi antecendent Event bagi siswa SMA

b. Belief (B)

Rational Belief (rB) Adalah cara berpikir individu yang masuk akal dan tepat

Contohnya :

· Saya lapar dan saya akan makan

· Bila saya ingin pintar maka saya harus belajar

· Bila saya ingin sukses maka saya harus bekerja keras

Irrational Belief (iB) adalah cara berpikir seseorang yang salah dan tidak masuk akal.

Contohnya :

· Masa lalu akan menentukan sikap kita pada masa kini dan itu tidak bisa diubah.

· Untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan memerlukan kekuatan supranatural

· Bila ingin melihat hari sial dan hari baik, maka harus pergi ke peramal agar hidup jauh lebih baik

c. Emotional Consequence (C)

Adalah konsekuensi emosional sebagai reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan antecendent even tetapi disebabkan oleh beberapa variable baik rasional maupun yang tidak rasional.

Contohnya :

· Saya harus menjadi pribadi yang sempurna dan menyenangkan atau saya hanya akan menjadi orang yang tidak berguna

· Saya merasa sedih dan depresi sehingga tidak ada orang yang ingin berteman dengan saya lagi

· Di dunia ini banyak sekali orang jahat sehingga kita harus curiga terhadap semua orang yang ingin berteman dengan kita

Kategori dasar Irrational Belief beserta contohnya

a) Demands (Tuntutan)

Adalah tuntutan yang tidak realistis dan absolute terhadap kejadian. Contohnya:

· Lebih baik diet ketat untuk membentuk badan agar ideal

· Lebih baik menghindar dari kesulitan hidup daripada harus menghadapinya

b) Awfulishing

Adalah cara melabih-lebihkan konsekuensi negatif dari suatu situasi sampai pada level yang ekstrim sehingga kejadian yang tidak menguntungkan menjadi kejadian yang sangat menyakitkan. Contohnya :

· Karena saya tidak mendapat nilai A pada ujian, maka saya merasa sangat frustasi sehingga ingin bunuh diri

· Karena saya gagal menurunkan berat badan maka saya merasa saya sudah tidak berharga dan tidak ingin bertemu siapapun selain orang tua saya

c) Low Frustation Tolerance (LFT)

Adalah kelanjutan dari tuntutan yang selalu berada dalam kondisi nyaman dan merefleksikan ketidaktoleransian terhadap ketidaknyamanan.

Contohnya :

· Lebih baik saya mencoba dan gagal dari pada saya tidak mencoba sama sekali

· Lebih baik saya mengerjakan soal semampu saya meskipun nanti hasilnya akan jelek daripada saya tidak mengisi lembar jawaban sama sekali.

d) Global Evaluations of human worth

Yaitu menilai keberhagaan diri sendiri dan orang lain.

Contohnya :

· Teman saya selalu mendapat nilai A dan saya selalu mendapat nilai C , saya adalah orang yang bodoh

· Teman saya selalu dipuji dosen karena kepintarannya dan saya tidak pernah dipuji dosen, saya merasa tidak berguna.