Sabtu, 14 Mei 2011

Kesehatan Mental : Motivasi Melakukan Perubahan Pribadi

Kelompok 3 :

1. Spangga

2. Siti Ahdiyati N

3. Siti Julaeha

4. Siti Nurfajaria

5. Sya Rachmawati

6. Tri Prihartini

7. Ummu Hani

8. Ummuliya Wulan

9. Uyainah

10. Vicky Endrio

11. Vina Liliana

12. Yandi Yansyah

13. Yoga Penta Gracia

Motivasi untuk melakukan perubahan pribadi :

Definisi Motivasi

Pada dasarnya motivasi merupakan dorongan pada seseorang untuk melakukan sesuatu baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif. Motivasi belajar adalah motivasi yang bersifat positif. Slameto (2010 : 170), mengatakan bahwa motivasi adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia. Walgito (2003 : 220) menyatakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan.

1.Meningkatkan Kontrol diri


Hurlock (1990) mengatakan kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya. Kazdin (1994) menambahkan bahwa kontrol diri diperlukan guna membantu individu dalam mengatasi kemampuannya yang terbatas dan membantu mengatasi berbagai hal merugikan yang dimungkinkan berasal dari luar. Menurut Chaplin (2001) kontrol diri adalah kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri dalam artian kemampuan seseorang untuk menekan atau merintangi impuls- impuls atau tingkah laku impulsif. Kontrol diri ini menyangkut seberapa kuat seseorang memegang nilai dan kepercayaannya untuk dijadikan acuan ketika ia bertindak atau mengambil suatu keputusan (Dewi, 2004). Dinilai secara sosial karena nilai- nilai budaya lebih penting dari pada hasrat dan desakan yang ada dalam diri individu (Lamb and Harre, 1996).

Kontrol diri adalah individu- individu sebagai pengaturan proses-proses fisik, psikologis dan perilaku seseorang. Di mana kontrol diri ini penting untuk dikembangkan karena individu tidak hidup sendiri melainkan bagian dari kelompok masyarakat. Individu mempunyai kebutuhan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya sehingga agar tidak mengganggu dan melanggar kenyamanan dan keselamatan orang lain, individu harus mengontol perilakunya. Kedua, masyarakat menghargai kemampuan, kebaikan yang dimiliki individu sehingga dapat diterima masyarakat lainnya (Calhoun & Acocella, 1990). Lazaruz (1976) mengatakan bahwa kontrol diri menggambarkan keputusan individu yang melalui pertimbangan kognitifnya untuk menyatakan perilaku yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti apa yang dikehendaki. Hal ini berarti kontrol diri untuk memahami keseluruhan khazanah pengungkapan diri baik yang positif maupun negatif sehingga individu menyadari apa yang bisa membangkitkan ekspresi-ekspresi positif maupun negatif di dalam dirinya. Jika individu mampu menghindari situasi-situasi yang dapat memicu sifat-sifat negatif berarti individu tidak memb iarkan diri menyerah pada kecenderungan-kecenderungan untuk bereaksi secara negatif ketika individu menghadapi realitas keras dalam hidupnya (Rogacion, 1998). Lebih lanjut Calhoun & Acocella (1990) memandang bahwa individu dalam mengontrol perilaku melibatkan tiga hal yaitu, pertama, memilih dengan sengaja; kedua, pilihan antara dua perilaku yang bertentangan, dalam artian satu pihak perilaku menawarkan kepuasan dengan segera, sedangkan perilaku yang lain menawarkan ganjaran jangka panjang; ketiga, memanipulasi stimulus, agar satu perilaku yang kurang mungkin dilakukan dapat dilakukan dengan perilaku lain yang lebih mungkin dilakukan.


2. Menetapkan Tujuan

Tujuan dari self management untuk masalah ini adalah untuk mengurangi atau menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan seperti ini, sehingga tidak ada hal-hal negatif yang akan terjadi di masa depan.

3. pencatatan perilaku
perilaku subjek dicatat untuk diteliti apakah perilakunya berubah atau tidak dari perilaku yang kemarin. supaya bisa mengevaluasi perilakunya

4. menyaring anteseden perilaku
disini maksudnya adalah subjek membatasi perilaku-prilakunya mulai dari yang negatif menjadi positive. dan subjek harus bisa menunjukkan perubahannya secara perlahan-lahan.

5. menyusun konsekuensi yang efektif
konsekuensi dari perubahan pribadi harus dilakukan secara Tetap dan secara konsekuen jika ingin terjadi perubahan yang jelas.

6. menerapkan rencana intervensi
subjek harus membuat planning/rencana yang lebih baik untuk kedepannya yaitu berupa perilaku yang lebih baik dari sebelumnya. misalnya: jika A suka marah-marah ketika menghadapi suatu masalah. tetapi sekarang A menjadi lebih sabar dan tidak marah-marah. karena A ingin merubah sifatnya tersebut

7. evaluasi
subjek harus mengevaluasi,apakah didalam dirinya sudah berubah perilakunya menjadi lebih baik dari sebelumnya, jika belum subjek harus melakukan perubahan lagi,supaya hasil yang di inginkan oleh subjek menjadi lebih mantap dan baik.


Sumber:

http://google.com/motivasi untuk melakukan perubahan pribadi

http://id.shvoong.com/books/dictionary/2155843-definisi-pengertian-motivasi/#ixzz1M8ffNdMv

Tidak ada komentar:

Posting Komentar